Memahami 3 Biaya Haji Reguler Terbesar, Beserta Persepsi Haji Umroh

Baru-baru ini dikabarkan bahwa biaya haji reguler mulai meningkat di akhir tahun 2018 yang lalu. Bahkan, biaya haji 2019 menurut usulan Kemenag kepada DPR senilai 2,675 USD atau setara dengan 39 juta rupiah. Itu bila memakai kurs dolar saat ini sebesar Rp 14.500, – / dolar. Hal ini telah terungkap ke dalam rapat kerja di antara Menteri Agama, yaitu Lukman Hakim Saifudin bersama komisi VIII DPR RI yang dilakukan pada 26 November 2018. Kemenag mengusulkan biaya haji tersebut untuk menghindari rupiah yang anjlok tiba-tiba.

3 Komponen Biaya Haji Reguler Terbesar

Ada 3 hal penting yang bisa mempengaruhi biaya haji reguler bisa meningkat dan menurun. Tiga komponen terbesar dari biaya haji adalah biaya untuk tiket pesawat, biaya transportasi selama melakukan perjalanan haji untuk para jamaah, dan juga biaya untuk menggunakan fasilitas dan layanan selama jamaah haji sedang berada di Arafah. Tiga hal tersebut merupakan komponen biaya terbesar ketika pergi haji.

Seperti yang diketahui, bahwa di tahun 2019 ini sudah dipasang tenda di Arafah. Dengan tujuan supaya para jamaah tidak merasa terlalu kepanasan disana. Selain itu, disana juga sudah disediakan penyejuk udara, berupa AC. Otomatis dengan adanya peningkatan fasilitas dan layanan tersebut membuat biaya untuk haji semakin meningkat. Disamping itu, penentuan dalam dollar juga mempengaruhi biaya haji reguler.

Karena memang ada sebanyak 95% dari biaya haji itu selalu dibayarkan dengan dolar AS dan menggunakan mata uang riyal. Sementara untuk metode pembayaran dengan mata uang rupiah hanya sebesar 5% saja. Pihak Menteri Agama hanya bisa berharap supaya perhitungan biaya dengan memakai dolar AS tidak menyebabkan kerugian kepada jamaah haji dan pemerintah.

Di tahun 2019 ini, kabarnya kuota jamaah haji untuk Indonesia tidak akan jauh berbeda dengan kuota haji di tahun 2018 yang lalu. Yaitu ada sekitar 221 ribu jamaah yang akan diberangkatkan haji. Dimana ada sebanyak 204 ribu jamaah masuk dalam kategori haji reguler. Sedangkan sisanya, yaitu 17 ribu jamaah masuk dalam kategori haji khusus. Sehingga, kuotanya cukup banyak.

Persepsi Haji dan Umroh Yang Harus Diluruskan

Dalam masyarakat saat ini ada banyak pandangan yang beredar seputar ibadah haji dan umroh yang harus diluruskan lagi. Karena pandangan itulah membuat orang-orang enggan dan bahkan ada yang menunda melakukan ibadah haji dan umroh. Padahal, seharusnya bila dari awal sudah sanggup untuk membayar biaya haji reguler, maka ibadah haji dan umroh lebih baik dikerjakan lebih awal. Jangan ditunda! Berikut ini adalah beberapa persepsi tentang ibadah haji dan umroh yang harus diperhatikan lagi, antara lain:

Belum ada Panggilan

Banyak orang enggan menunaikan ibadah haji dan umroh meskipun mereka sanggup membayar biaya haji reguler. Hal ini dikarenakan mereka beranggapan bahwa mereka belum mendapatkan panggilan untuk menunaikan ibadah haji dan umroh. Padahal, persepsi yang seperti ini salah besar! Karena sebenarnya panggilan ziarah ke Baitullah itu telah dikumandangkan dari zaman Nabi Ibrahim.

Saat itu, Allah memerintahkan nabi untuk membangun Kabah kembali. Setelah itu, Allah memerintahkan Nabi untuk menyeru umat muslim berkunjung ke Baitullah. Hal ini telah tercantum ke dalam AQ: Al Hajj ayat 27. Dari situlah umat muslim diminta untuk datang ke Baitullah. Entah itu dari segala penjuru manapun untuk melaksanakan ibadah haji dan umroh.

Terlalu Muda untuk Haji dan Umroh

Yang namanya ibadah haji umroh merupakan ibadah yang cukup berat. Karena ibadah ini membutuhkan mental dan fisik yang bagus supaya ibadah menjadi lebih lancar. Maka dari itulah, seharusnya justru selagi muda Anda harus segera mendaftar umroh dan haji. Minimal Anda bisa haji dulu bila mampu membayar biaya haji reguler 2019. Sehingga, Anda bisa berkhidmat membantu jamaah lain yang sudah tua untuk melaksanakan ibadah haji dan umroh di tanah suci.

Merasa Punya Banyak Dosa

Yang namanya ibadah haji dan umroh itu dilakukan untuk menghapus dosa yang pernah diperbuat sebelumnya. Bahkan, sebanyak apapun dosa yang telah diperbuat, meskipun sebanyak buih di lautan. Bila Anda mau bertaubat dan mengiringinya dengan melakukan ibadah di tanah suci, Insya Allah semua dosa akan dihapus. Maka dari itulah, jangan pernah merasa belum pantas sehingga membuat Anda enggan berangkat haji dan umroh. Namun, justru sekarang inilah waktu yang tepat untuk Anda naik haji atau umroh selagi mampu.

Haji Umroh yang Mabrur itu Bukan Wisata

Ada yang habis pulang dari umroh atau haji, lantas memperlihatkan fotonya ketika di tanah suci. Ada pula yang mejeng tepat di depan hotel berbintang, kemudian menunjukkan foto selfienya dengan background kabah agar diketahui semua orang. Ada juga paket umroh dan haji dengan wisatanya. Sebenarnya tidak masalah seperti itu. Yang terpenting adalah Anda harus selalu ingat bahwa Anda beribadah hanya untuk Allah. Bukan untuk tujuan wisata.

Ibadah Haji Umroh Membuat Tabungan Berkurang

Banyak orang tidak mau mempelajari cara daftar haji yang benar, karena mereka takut bila pergi haji akan membuat tabungannya berkurang dan habis. Mereka berpikir masih ada banyak hal penting lainnya yang membutuhkan uang daripada pergi haji dan umroh. Padahal, apa yang Anda keluarkan untuk ibadah haji umroh itu termasuk sedekah. Dimana Allah pasti akan menggantinya hingga berlipat-lipat ganda.

Menunggu sampai Mampu

Dalam Al Qur’an telah disebutkan tentang kewajiban menunaikan ibadah haji untuk orang yang mampu dalam melakukannya. Sehingga, hal ini terkadang membuat orang beranggapan bahwa mampu disini bermakna kaya. Jadi, banyak dari mereka berpikir bahwa harus kaya dulu barulah wajib haji. Padahal, haji dan umroh itu bisa direncanakan. Terlebih daftar tunggunya memang cukup lama hingga 15 tahun. Sehingga, sebenarnya tidak ada salahnya bila Anda mempersiapkan sejak dini untuk pergi haji dengan cara menabung.

Ingin Umroh, tapi Belum Siap Berhijab Sesudahnya

Banyak wanita yang memiliki kemampuan finansial untuk pergi umroh namun enggan untuk melakukannya. Hal ini dikarenakan mereka berpikir belum siap untuk menutup auratnya dengan berhijab sesudah umroh. Padahal, perintah umroh dan kewajiban untuk menutup aurat adalah hal yang berbeda. Untuk bisa mengerjakan perintah Allah, maka sebaiknya kerjakan amalan utama dulu.

Saat berhasil mengerjakan amalan utama, Insya Allah Anda akan dimudahkan untuk mengamalkan ibadah yang lainnya. Haji dan umroh termausk amalan utama. Jadi, seperti induk ayam dan anaknya. Jika Anda bisa menangkap induk ayamnya, niscaya semua anaknya akan ikut dengan Anda. Sehingga, dari sini dapat disimpulkan bahwa seharusnya Anda tidak perlu khawatir soal hijab. Karena itu nanti akan berjalan dengan sendirinya tanpa harus dipaksakan.

Nah, itu tadi adalah beberapa penyebab biaya haji reguler meningkat dan penjelasan tentang persepsi seputar haji dan umroh yang harus diperhatikan. Setelah memahami beberapa hal tersebut, penting untuk memilih agen umroh yang tepat. Maka dari itulah, khusus untuk Anda yang ingin menjalankan ibadah haji dan umroh yang khusyu’ dan nyaman, langsung saja hubungi kami. Nur Ramadhan sebagai agen umroh terpercaya yang sudah berlisensi resmi dari Kemenag. Sehingga, kualitasnya tidak perlu diragukan lagi.

Bagikan :

Artikel Lainnya

Paket Haji Plus Jogja Jateng 202...
Haji plus Jogja Jateng 2021 / 2022 semakin banyak menarik mina...
Cara Daftar Haji Plus Agar Cepat...
Haji plus merupakan jenis layanan yang diberikan kepada masyar...
Memahami 3 Biaya Haji Reguler Te...
Baru-baru ini dikabarkan bahwa biaya haji reguler mulai mening...
Mau Paket Umroh Jawa Tengah Jate...
Penting sekali bagi setiap calon jamaah umroh yang akan mendaf...
7 Fakta Unik Umroh dan Cara Daft...
  Banyak orang ternyata masih belum paham tentang bagaima...
Paket Umroh Surabaya PlusTurki
Sudahkah menentukan Paket Umroh Semarang, Jogja dan Surabaya P...